Teknologi Kompas Digital

Ilmu pengetahuan saat ini mengalami perkembangan yang pesat, perkembangan tersebut mulai dari perkembagan pola pikir manusia hingga manusia mampu menciptakan suatu alat yang dapat digunakan untuk memudahkan kerja manusia dan mampu menggantikan peran manusia. Hasil dari pemikiran manusia ini memungkinkan manusia untuk menemukan terobosan baru dalam bidang ilmu pengetahuan, salah satu ilmu pengetahuan yang diciptakan dari hasil pemikiran manusia adalah penemuan mengenai alat navigasi. Kompas adalah alat penunjuk arah yang bekerja berdasarkan gaya medan magnet. Pada kompas selalu terdapat sebuah magnet sebagai komponen utamanya. Magnet tersebut biasanya berbentuk sebuah jarum penunjuk. Saat magnet penunjuk tersebut berada dalam keadaan bebas, maka akan mengarah ke utara-selatan magnet bumi. Inilah yang dijadikan dasar dalam pembuatan kompas dan alat navigasi berbasis medan magnet yang lain.Umumnya kompas terdiri dari tiga komponen kompas, yaitu badan kompas, jarum magnet, dan skala arah mata angin. Badan kompas berfungsi sebagai pembungkus dan pelindung komponen utama kompas. Jarum magnet dipasang sedemikian rupa agar bisa berputar bebas secara horizontal. Skala penunjuk umumnya berupa lingkaran 360° dan arah mata angin.

Sejarah Kompas

Pada 500 sebelum masehi, diketahui bahwa sebuah batuan magnet, bentuk alami dari oksida besi atau yang disebut juga magnetit, memiliki kemampuan untuk menarik besi. Tidak ada yang tahu dimana atau ketika pertama kali melihat bahwa sepotong batu magnet yang bebas bergerak cenderung menyesuaikan diri menghadap ke arah utara dan selatan. Sebuah catatan tertulis bahwa Cina menggunakan kompas magnetik pada 1100 setelah masehi, Eropa Barat dan Arab 1200 setelah masehi, dan skandinavia pada 1300 setelah masehi.
Kompas pada awalnya terdiri dari sepotong batu magnet pada sepotong kayu, gabus atau buluh mengambang dalam mangkuk air. Agar kemudian, jarum dari batu magnet yang berputar pada pin tetap ke bagian bawah mangkuk air. Pada abad ketiga belas, kartu yang ditandai dengan arah ditambahkan ke kompas. Pada pertengahan abad keenam belas, kompas dengan mangkuk air dihentikan dengan tujuan ditingkatkan bagaimana kompas dapat digunakan pada saat digunakan di atas kapal ketika sedang berlayar di lautan.

Pada tahun 1745, penemu asal Inggris Gowin Knight mengembangkan metode untuk magnetizing terhadap baja untuk waktu yang lama. Hal ini kemudian memungkinkan jarum magnet yang terbuat dari baja dapat menggantikan jarum magnet yang terbuat dari batu magnet. Selama awal abad kesembilan belas, besi dan baja mulai digunakan secara luas dalam pembuatan kapal. Hal ini  menyebabkan distorsi dalam pembuatan kompas magnetik. Pada tahun 1837, angkatan laut Inggris membentuk komisi khusus untuk mempelajari masalah pada kompas. Dan pada tahun 1840, desain kompas yang baru menggunakan empat buah jarum telah sukses dalam mengembangkan akurasi dan ketepatan posisi, kemudian hal ini segera diadopsi oleh angkatan laut di seluruh dunia.

Sampai pertengahan abad kesembilan belas, navigator sangat baik menggunakan kompas kering-kartu, dimana jarum berputar di udara, dan kompas cair, dimana jarum berputar didalam air atau cairan lain. Kompas kering-kartu sangat mudah terganggu jika terkena getaran dan guncangan, sedangkan kompas cair sering kali bocor dan sulit untuk diperbaiki. Pada tahun 1862, perbaikan dalam desain kompas cair membuat kompas kering-kartu cepat ditinggalkan oleh angkatan laut.Sejarah Kompas

Pada 500 sebelum masehi, diketahui bahwa sebuah batuan magnet, bentuk alami dari oksida besi atau yang disebut juga magnetit, memiliki kemampuan untuk menarik besi. Tidak ada yang tahu dimana atau ketika pertama kali melihat bahwa sepotong batu magnet yang bebas bergerak cenderung menyesuaikan diri menghadap ke arah utara dan selatan. Sebuah catatan tertulis bahwa Cina menggunakan kompas magnetik pada 1100 setelah masehi, Eropa Barat dan Arab 1200 setelah masehi, dan skandinavia pada 1300 setelah masehi.
Kompas pada awalnya terdiri dari sepotong batu magnet pada sepotong kayu, gabus atau buluh mengambang dalam mangkuk air. Agar kemudian, jarum dari batu magnet yang berputar pada pin tetap ke bagian bawah mangkuk air. Pada abad ketiga belas, kartu yang ditandai dengan arah ditambahkan ke kompas. Pada pertengahan abad keenam belas, kompas dengan mangkuk air dihentikan dengan tujuan ditingkatkan bagaimana kompas dapat digunakan pada saat digunakan di atas kapal ketika sedang berlayar di lautan.

Pada tahun 1745, penemu asal Inggris Gowin Knight mengembangkan metode untuk magnetizing terhadap baja untuk waktu yang lama. Hal ini kemudian memungkinkan jarum magnet yang terbuat dari baja dapat menggantikan jarum magnet yang terbuat dari batu magnet. Selama awal abad kesembilan belas, besi dan baja mulai digunakan secara luas dalam pembuatan kapal. Hal ini  menyebabkan distorsi dalam pembuatan kompas magnetik. Pada tahun 1837, angkatan laut Inggris membentuk komisi khusus untuk mempelajari masalah pada kompas. Dan pada tahun 1840, desain kompas yang baru menggunakan empat buah jarum telah sukses dalam mengembangkan akurasi dan ketepatan posisi, kemudian hal ini segera diadopsi oleh angkatan laut di seluruh dunia.

Sampai pertengahan abad kesembilan belas, navigator sangat baik menggunakan kompas kering-kartu, dimana jarum berputar di udara, dan kompas cair, dimana jarum berputar didalam air atau cairan lain. Kompas kering-kartu sangat mudah terganggu jika terkena getaran dan guncangan, sedangkan kompas cair sering kali bocor dan sulit untuk diperbaiki. Pada tahun 1862, perbaikan dalam desain kompas cair membuat kompas kering-kartu cepat ditinggalkan oleh angkatan laut.

Penemuan bahwa jarum magnetik selalu mengarah ke utara dan selatan terjadi di Cina dan diuraikan dalam buku Loven Heng. Di abad kesembilan, orang Cina telah mengembangkan kompas berupa jarum yang mengambang dan jarum yang berputar.Pelaut Persia memperoleh kompas dari orang Cina dan kemudian memperdagangkannya. Tetapi baru pada tahun 1877 orang Inggris, William Thomson, 1st Baron Kelvin(Lord Kelvin) membuat kompas yang dapat diterima oleh semua negara. Dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang timbul dari deviasi magnetik karena meningkatnya penggunaan besi dalam arsitektur kapal.
Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam matahari. Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum. Girokompas digunakan untuk menentukan utara sejati.
Lokasi magnet di Kutub Utara selalu bergeser dari masa ke masa. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh The Geological Survey of Canada melaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira 40 km per tahun ke arah barat laut. Berikut ini adalah arah mata angin yang dapat ditentukan dengan kompas.
    • Utara (disingkat U atau N)
    • Barat (disingkat B atau W)
    • Timur (disingkat T atau E)
    • Selatan (disingkat S)
    • Barat laut (antara barat dan utara, disingkat NW)
    • Timur laut (antara timur dan utara, disingkat NE)
    • Barat daya (antara barat dan selatan, disingkat SW)
    • Tenggara (antara timur dan selatan, disingkat SE)

    Pengertian Kompas Digital
    Kompas merupakan salah satu penemuan penting dari perkambaangan ilmu pengetahuan manusia, kompas adalah salah satu alat navigasi yang mampu menentukan arah keberadaan seseorang dan mampu menunjukkan arah. Penemuan kompas pertama adalah kompas magnetik, kompas ini merupakan hasil penemuan mengenai medan magnet besar yang berada di dalam bumi, yang diduga akibat dari pergeseran inti cair dan semi cair yang berada dalam pusat bumi. (150 fahrul). Kompas ini pertama kali ditemukan pada abad ke-6 dan ditemukan oleh orang Cina kemudian digunakan oleh orang Eropa yakni Christoper Columbus yang menggunakan kompas sebagai alat navigasi pengganti alam, sehingga Christoper Columbus mampu menemukan benua Amerika()
    Digunakan untuk menentukan sudut belokan-belokan sungai, kompas bidik dan kompas orienteering dengan keakuratan yang baik dapat digunakan untuk keperluan menentukan arah dan menentukan tata letak tempat.

    Perkembangan Kompas Digital
    Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah. Penemuan bahwa jarum magnetik selalu mengarah ke utara dan selatan terjadi di Cina dan diuraikan dalam buku Loven Heng. Di abad kesembilan, orang Cina telah mengembangkan kompas berupa jarum yang mengambang dan jarum yang berputar.Pelaut Persia memperoleh kompas dari orang Cina dan kemudian memperdagangkannya. Tetapi baru pada tahun 1877 orang Inggris, William Thomson, 1st Baron Kelvin(Lord Kelvin) membuat kompas yang dapat diterima oleh semua negara. Dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang timbul dari deviasi magnetik karena meningkatnya penggunaan besi dalam arsitektur kapal. Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam matahari. Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum. Giro kompas digunakan untuk menentukan utara sejati. Kompas sendiri merupakan  alat navigasi yang berfungsi sebagai arah untuk menentukan sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan magnet alami yang berada dalam bumi secara akurat, Kompas memberikan rujukan arah tertentu Kompas merupakan perkembangan dari alat navigasi yang dikembangkan oleh manusia dengan mengamati suatu magnet alami yang berada di dalam perut bumi, pada dasarnya kompas dapat berfungsi jika tempat dimana kita berpijak itu terdapat unsure medan magnet yang akan memberikian tarikan daya magnetnya kepada alat kompas, kompas sendiri hanya dapat digunakan di bumi saja karena bumi memiliki suatu medan magnet yang tertanam di dasar perut bumi, sehingga apabila kita berada di luar bumi maka alat ini tidak akan dapat berfungsi. Kompas sendiri dibedakan menjadi beberapa type yakni
    a. Kompas magnetik.
    Kompas magnetik merupakan peralatan yang digunakan untuk menunjukkan arah utara sebagai alat bantu untuk navigasi, pada dasarnya komponen kompas menggunaka peralatan seperti jam dinding pada umunya yakni kompas magnetik juga menggunakan jarum jam, akan teteapi jarum jam disini merupakan jarum jam yang mengandung unsur magnet atau bisa dibilang jarum jam yang terbuat dari magnet,  sebagai penentu suatu objek arah yang menjadi titik acuan, kemudian jarum jam tadi diletakkan di dalam sebuah kotak sehingga jarum tersebut akan berputar secara bebas, observasi ini dilakukan dengan cara menaruh sepotong biji magnetik (magnet alam), kemudian diletakkan pada batang kayu yang diletakkan di  dalam air, kemudian kayu tersebut akan mengarah ke bintang kutub utara, alat ini kemudian dinamakan kompas magnetik, yakni alat kompas yang kinerjanya berdasarkan magnet jadi diberi nama kompas magnetik( Sindoro Aleksander, 2006: 150-152 ).  Selain itu kemudian mereka melakukan percobaan-percobaan secara terus menerus dan akhinya mereka menemukan teori baru yakni dengan cara menggosok-gosokan sepotong logam dengan magnet alami sehingga akan menimbulkan daya tarik magnetis yang akan menyebabkan logam tersebut akan bergulir dan menunjukkan salah satu sudut. kemudian jarum ini akan menjajarkan diri dengan sumbu utara-selatan dari bidang magnetik bumi penemuan mengenai jarum magnetic selalu menjajarkan diri dengan sumbu utara-selatan ini terjadi di Cina pada abad kesembilan (Yenne, Bill, 2003:157) perkembangan kompas selanjutnya banyak ditemukan dan di kembangkan di cina, di cina banyak kompas yang berupa jarum jam yang dapat mengambang di air dan jarum jam yang berputar.
    Kompas mulai dikenal dunia karena para pedagang dari Persia memperoleh kompas dari cina kemudian mereka menjualnya . Kemudian pada perjalannya Kompas dikembangkan lagi menjadi lebih modern dan tergolong menjadi lebih canggih yakni melalui penyempurnaan yang dilakukan orang Inggris pada tahun 1877  yaitu William Thomson ( Baron Kelvin/Lord Kelvin ) mengembangkan kompas sehingga teknologi kompas dapat diterima oleh semua Negara, dengan memperbaiki dan memberikan sedikit perubahan kepada kompas yang berasal dari cina tersebut, selain itu William Thomsop juga memperbaiki kesalahan-kesalahan yang timbul dari deviasi magnetic karena meningkatnya penggunaan besi dalam arsitektur kapal, sehingga kompas menjadi sangat dicari dalam sistem navigasi kapal, karena kapal merupakan alat trasportasi yang banyak digunakan pada waktu itu. gambar sebuah perangkat Sextant 1  Teknologi kompas mengalami perkembangan yang lebih segnifikan lagi dan mengalami banyak perubahan dalam bentuk maupun dalam daya keakuratannya, perkembangan teknologi kompas ini dikembangkan pada tahun 1731, Pada masa ini orang orang mulai mengenal Octant (penerus Sextant), sebuah alat yang ditemukan oleh John Hadley, seorang ahli matematika dan astronomi dimana pada penemuan ini garis latitude dapat di prediksi beberapa kilometer lebih akurat daripada teknologi kompas yang sebelumnya, namun bentuk dari kompas ini sangat rumit dan sangat tidak efisian dalam pembawaanya, disamping itu bentuknya pun sangat besar dan penggunaanya begitu rumit, kemudian pada tahun 1735 John Horisson ilmuan asal Inggris menciptakan sebuah alat yang diberi nama Chronometer nah di masa inilah muncul sebuah alat bernama Chronometer yang dibuat oleh John Horisson yang membuat satu dari empat jam dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi yang menanmpilkan waktu home port dan dapat menentukan garis latitude melalui perbedaan waktu.
    b. Kompas digital
    Pada perkembagan selanjutnya manusia telah dapat mengembangkan teknologi kompas menjadi lebih canggih dan modern lagi yakni dengan diciptakannya kompas digital bertujuan untuk melengkapi kebutuhan transportasi  yang semakin canggih. Dunia transportasi  ini sangat membutuhkan alat navigasi yang efektif dan efisien. Sementara itu alat sistem navigasi yang tersedia di pasaran harganya mahal. Sedangkan kompas sendiri merupakan sebuah alat sistem navigasi yang efektif dengan harga lebih murah. oleh karena itu kompas digital diharapkan bisa mensubstitusi alat sistem navigasi pada alat trasnportasi.

    Referensi :

    rosyadiews.blogspot.co.id/2014/05/makalah-kompas.html
    - pramukaria.blogspot.co.id/2015/09/jenis-bagian-dan-fungsi-kompas.html
    ensiklopediapramuka.com/2012/08/kompas.html
    salamiztix.blogspot.co.id/2015/08/sejarah-dan-pembuatan-kompas.html

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    CONTOH KALIMAT PENALARAN BAHASA INDONESIA 2#

    Bentuk Bagan Struktur Organisasi

    TUGAS 3 : Contoh Prosedur IT Audit & Lembar Kerja IT Audit