[MAKALAH] ORGANISASI YANG BERKEMBANG
Disusun Oleh :
- Adam Cholid Agustaf NPM : 10113109
- Damar Wisnutama NPM : 11113984
- Setyawan Antaris NPM : 18113415
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1.1 Pengertian Organisasi
Organisasi
adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing
- masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses
tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan
organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka
diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak
(pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama - sama berusaha
saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada
saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi
anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
1.2 Faktor Pengaruh Kegiatan Organisasi
A. Strategi.
Struktur
organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai
sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara
keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. tepatnya,
struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan
signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk
menampung dan mendukung perubahan ini. Sebagian besar kerangka strategi dewasa
ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan
pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.
Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan
jasa baru yang menjadi andalan. Strategi minimalisasi biaya adalah strategi
yang menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk
inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga. Strategi imitasi
adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya
setelah viabilitas terbukti.
B. Ukuran Organisasi.
Terdapat banyak
bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan
memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan
2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi,
departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada
organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran
memengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi
kurang penting saat organisasi meluas.
C. Teknologi.
Istilah
teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output.
Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber
daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.
D. Lingkungan.
Lingkungan
sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar
organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan
ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah,
kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.
Struktur organisasi dipengaruhi
oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. Beberapa organisasi
menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan
mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan
teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari
kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi organisasi.
Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis -
peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis mereka, pesaing baru,
kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah
terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis
memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan
yang dinamis. Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan
sebuah organisasi, manajemen akan menocba meminimalkannya. Salah satu cara
untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur
organisasi.
2.
Permasalahan
2.1 berdasarkan latar
belakang pembahasan makalah ini penulis berinisiatif membahas beberapa
persoalan dalam tema ini yaitu :cangkupan dari Organisasi yang Berkembang.
2.2 faktor-faktor apa
yang mempengaruhi organisasi ?
2.3 contoh organisasi
yang berkembang.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Organisasi Yang Berkembang
1. GO PUBLIC DAN PERUSAHAAN TERBUKA (Tbk)
a. Definisi
Go Public
Kegiatan penawaran saham atau obligasi untuk di jual kepada umum untuk
pertama kalinya. Merupakan sarana pendanaan usaha melalui pasar modal, yaitu
dapat berupa penawaran umum saham maupun penawaran umum obligasi.
b. Go Public
(Penawaran Umum)
Meliputi kegiatan berikut:
a. Periode
pasar perdana
b . Penjatahan saham
c . Pencatatan efek di bursa
c. Perbedaan
perusahaan Tidak Go Public dengan Go Public Tidak Go Publik
a . Persyaratan pengungkapan minimum tidak mutlak
b . Jumlah pemegang saham terbatas
c . Kewajiban penyampaian laporan tidak mulak
d. Pemisahan
antara pemilik dan manajemen bukan merupakan kebutuhan mendesak
e. Pergantian
kepemilikan saham rendah
f. Tindakan
manajeman tidak selalu menarik perhatian masyarakat
- Go Public
a. Mutlak
ditaati
b. Lebih dari
300 orang
- Mutlak
a. Merupakan
kebutuhan
b. Tinggi
c. Menjadi
perhatian masyarakat
d. Manfaat
Go Public
a. Dapat
memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus
b. Biaya Go
public relatif murah
c. Proses
relatif mudah
d. Pembagian
deviden berdasarkan keuntungan
e. Penyertaan
masyarakat biasanya tidak masuk dalam manajemen
f. Perusahan
dituntut lebih terbuka, sehingga dapat memacu perusahaan meningkatkan
profesionalisme
g. Memberikan
kesempatan pada masyarakat untuk turut serta memiliki saham perusahaan,
sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial
h. Go Public
merupakan media promosi secara gratis
i. Memberikan
kesempatan pada koperasi dan karyawan perusahaan untuk membeli saham.
e.
Konsekuensi Go Public
a. Keharusan
untuk melakukan keterbukaan (full disclosure)
b. Keharusan
untuk mengikuti peraturan pasar modal mengenai kewajiban pelaporan
c. Gaya manejemen
perusahaan berubah dari informal menjadi formal
d. Kewajiban
membayar deviden bila perusahaan mendapatkan laba
e. Senantiasa
berusaha meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan
f.
Membutuhkan tenaga, waktu, pengorbanan dan biaya.
f. Dana yang diperoleh dari Go Public
digunakan untuk:
a. Ekspansi
atau perluasan
b.
Memperbaiki struktur permodalan
c.
Meningkatkan investasi di anak perusahaan
d. Melunasi
sebagian utang
2.
JOINT VENTURE
a. Definisi
Joint venture
Joint venture adalah kerja sama dua pihak atau lebih dalam bidang bisnis
untuk membentuk sebuah perusahaan baru. Dua pihak tersebut boleh sama-sama dari
dalam negeri maupun pihak luar negeri dan dalam negeri.
Friedman membedakan adanya 2 macam dalam joint
venture:
A.
Joint venture
yang tidak melaksanakan penggabungan modal, sehingga hanya terbatas pada
know-how, yang mencakup bidang tertentu. Know–how disini mencakup pada
Technical service agreement, franchise and brand use agreement, contracts and
rental agreements.
B.
Equity Joint
venture yaitu ditandai oleh partisipasi modal dari masing-masing venture. untuk
membedakan jenis pertama dengan jenis kedua, friedman menggunakan istilah
(Joint venture) untuk yang pertama, dan (equity joint venture) untuk jenis yang
kedua.
b. Unsur-unsur
dalam joint venture :
1.
Kerjasama dua pihak atau lebih
Joint venture merupakan kerjasama antara dua pihak atau lebih yang
sepakat untuk membentuk perusahaan baru dengan nama baru.
2. Ada
modal
Dalam joint venture masing-masing pihak memberikan modal untuk disetor
dan dipakai bersama untuk mengoperasikan perusahaan baru.
3. Ada
surat perjanjian
Sebagian bentuk adanya kerjasama antara dua belah pihak, maka dalam
joint venture harus ada surat perjanjian yang berfungsi untuk mengikat kedua
belah pihak tersebut.Dalam joint venture karena banyak melibatkan orang lain,
maka perlu diperhatikan dan diteliti apakah pihak yang akan diajak kerjasama
tersebut adalah pihak yang bisa dipertannggung jawabkan.Dalam suatu perusahaan
yang sedang berkembang tentu membutuhkan modal yang tidak sedikit. Apalagi bila
perusahaan tersebut ingin memperluas bidang usahanya.Tentu harus dibutuhkan
modal yang besar dan persiapan yang matang. Agar nantinya diharapkan menjadi perusahaan
yang kokoh dan dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Banyak cara dilakukan
agar dapat bersaing di dunia usaha saat ini.
Untuk pemilik perusahaan yang mempunyai modal yang cukup besar, dengan
jangkauan pemasaran yang luas mungkin tidak masalah bila ingin menambah jenis
usahanya. Tetapi bagi perusahaan yang mempunyai kendala misalnya dalam bidang
modal.
Hal itu dapat menjadi masalah untuk mengembangkan usahanya. Tetapi
ada satu cara yaitu dengan melakukan
Joint Venture (JV). Kalimat Joint Venture atau yang biasa disingkat JV biasa
kita dengar.
Arti dari Joint Venture (JV) adalah bentuk usaha
bersama, kongsi atau kerjasama. Joint
Venture (JV) adalah suatu kerjasama yang melibatkan dua atau lebih peserta
aktif sebagai mitra atau disebut aliansi strategis.
c. Contoh
Perusahan JV :
·
Perusahaan ASUS dan Gigabyte
·
Gaikindo (Gabungan Agen Tunggal dan Asembler Kendaraan Bermotor)
·
Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO)
·
LG.Philips Components (joint venture antara LG dengan Philips)
·
NUMMI (joint venture antara General Motors dengan Toyota)
·
Penske Truck Leasing (joint venture antara GE dengan Penske)
· Sony
Ericsson (joint venture antara Sony dengan Ericsson)
·
Verizon Wireless (joint venture antara Verizon Communications dengan
Vodafone)
· Sony
BMG Music Entertainment Sony Music Entertainment (joint venture antara (part of Sony) dengan
Bertelsmann Music Group (part of Bertelsmann)
Keunggulan Joint Venture adalah sebagai berikut ini
:
a. Sekutu
lokal lebih memahami adat istiadat, kebiasaan dan Lembaga kemasyarakatan
dilingkungan setempat.
b. Akses
kepasar modal negara tuan rumah dapat dipertinggi oleh hubungan dan reputasi
sekutu lokal.
c. Sekutu
lokal mungkin memilki tehnologi yang cocok untuk lingkungan setempat.
Kelemahan
Joint Venture adalah sebagai berikut:
a. Jika salah
dalam memilih sekutu maka akan meningkatkan resiko politik yang dihadapi.
b. Dapat
terjadi perbedaan pandangan antara sekutu lokal dengan perusahaan.
c. Adanya
harga transfer produk atau komponen akan menimbulkan konflik kepentingan antara
kedua belah pihak.
3. Trust
a.
Pengertian Trust
Trust atau kepercayaan yaitu suatu kepercayaan dari
atasan untuk bawahan atau sebaliknya. Hubungan tersebut merupakan hal yang
sangat penting agar kerjasama dapat tercipta dengan efektif. Bentuk trust yang
muncul sangat jelas terjadi ketika atasan dan bawahan saling mengenal Knowledge
Based Trust atau pengetahuan berdasarkan kepercayaan , namun baik di awal
hubungan mereka ketika mereka masih menjadi stranger atau orang asing. Contoh:
Atasan yang memberikan suatu pekerjaan kepada bawahannya dengan penuh
kepercayaan.
b. Trust (Real Estate Investment Trust/
REITs)
Merupakan instrumen investasi berupa surat berharga
yang dapat dibeli oleh investor dari perusahaan lahan yasan yang menerbitkan
REITs. Surat berharga ini mirip dengan surat saham yang mencerminkan
kepemilikan atas sebuah perusahaan tertentu. Salah satu keunggulan REITs yaitu
perlakuan khusus perpajakan, dimana di sejumlah negara, instrumen REITs ini
bebas dari pajak penghasilan. Struktur REITs ini mirip dengan reksadana namun
penempatan asetnya adalah pada instrumen properti. Sebagaimana layaknya perusahaan, maka REITs
ini dapat bersifat “terbuka” yaitu ditawarkan/ diperjualbelikan pada bursa
saham ataupun bersifat “tertutup”. Namun, untuk menikmati perlakuan khusus itu,
REITs diharuskan membatasi kegiatan operasional dan investasinya. Chan,
Ericksob & Wang (2003) dalam bukunya mengelompokkan ke dalam empat kelompok
besar REITs, yaitu pembatasan atas: Struktur Kepemilikan, Struktur Manajemen,
Kebijakan Keuangan, Jenis Pendapatan yang dapat dihasilkan dan Jenis Aset yang
dapat dimiliki.
Trust juga merupakan suatu bentuk penggabungan/
kerjasama perusahaan secara horisontal untuk membatasi persaingan, maupun
rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan. Perusahaan-perusahaan yang
ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya kepada Trustee (orang kepercayaan)
untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.
Trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi
sebuah perusahaan yang baru, sehingga diperoleh kekuasaan yang besar dan
monopoli. Contoh: Bank Mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank
Dagang Negara,Bank Pembangunan Indonesia, dan Bank Ekspor Impor Indonesia.
4. Kartel
a.
Pengertian kartel
Kartel adalah kelompok produsen independen yang
bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan
hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Walaupun demikian,
kartel tetap ada baik dalam lingkup nasional maupun internasional, formal
maupun informal. Berdasarkan definisi ini, satu entitas bisnis tunggal yang
memegang monopoli tidak dapat dianggap sebagai suatu kartel, walaupun dapat
dianggap bersalah jika menyalahgunakan monopoli yang dimilikinya. Kartel
biasanya timbul dalam kondisi oligopoli, dimana terdapat sejumlah kecil
penjual.
Praktik kartel ada di setiap negara, tidak kecuali
Indonesia. Praktik seperti ini biasanya dilakukan dengan membentuk harga demi
meraup untung sebanyak-banyaknya. Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
Tadjuddin Noer Said mengungkapkan, tidak mungkin ada negara yang di dalamnya
tidak tidak melakukan kartel. Berdasarkan Data KPPU, sejak berdirinya,
institusi tersebut sudah memutus perkara persaingan tidak sehat sebanyak 205
perkara. Menurut Kepala Humas KPPU, Junaidi kepada detikFinance, Kamis
(2/8/2012), ada 5 kasus kartel terbesar yang telah diputuskan KPPU sebagai
tindakan kartel.
5. Holding
Company
Holding Company berfungsi sebagai perusahaan induk
yang berperan merencanakan, mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan,
mengembangkan, serta mengendalikan dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja
perusahaan secara keseluruhan, termasuk anak perusahaan dan juga
afiliasi-afiliasinya.
a. Struktur
Organisasi Holding Company:
Perusahaan berbentuk Holding Company dapat memetik
beberapa keuntungan. Jika ditilik dari sisi finansial, keuntungan yang dapat
dipetik adalah kemampuan mengevaluasi dan memilih portfolio bisnis terbaik demi
efektivitas investasi yang ditanamkan, optimalisasi alokasi sumber daya yang
dimiliki, serta manajemen dan perencanaan pajak yang lebih baik. Sementara jika
dilihat dari sisi Non Finansial terdapat sederet manfaat. Bentuk Holding
Companymemungkinkan perusahaan membangun, mengendalikan, mengelola,
mengkonsolidasikan serta mengkoordinasikan aktivitas dalam sebuah lingkungan
multibisnis. Juga menjamin, mendorong, serta memfasilitasi perusahaan induk,
anak-anak perusahaan, serta afiliasinya guna peningkatan kinerja. Yang tidak
kalah pentingnya adalah membangun sinergi diantara perusahaan yang tergabung
dalam Holding Company serta memberikan support demi terciptanya efisiensi. Dari
sisi kepemimpinan juga terjadi institusionalisasi kepemimpinan individual ke
dalam sistem. Langkah berikutnya perencanaan membangun Holding Company. Dalam
tahap ini alasan-alasan yang mendasari rencana pendirian Holding Company harus
dirumuskan secara jelas. Kepentingan stakeholder harus mendapat perhatian
karena kepentingan serta pengaruh yang mereka miliki mempunyai dampak langsung
terhadap aktivitas perusahaan. Demikian pula dengan aspek-aspek strategis
seperti aspek finansial, struktur organisasi, dan sumber daya manusia. Setelah
hal-hal diatas berhasil dirumuskan dengan jelas, barulah kemudian disusun
roadmap pembentukan serta pengembangan Holding Company.
Fase berikutnya adalah pengendalian kinerja. Perlu
disusun Sistem Pengendalian Manajemen (Management Control Sistem), yaitu sebuah
sistem manajemen perusahaan terintegrasi yang digunakan dalam aktivitas
perencanaan dan sesudahnya bagi aktivitas pengukuran, pengendalian, pemantauan,
dan auditing guna tercapainya hasil yang diinginkan yang disertai dengan
akuntabilitas yang transparan. Elemen-elemen yang terkandung di dalamnya
meliputi struktur organisasi dengan peran serta tanggung jawab yang jelas, arus
informasi, responsibility center, proses inplementasi, delegasi wewenang, serta
audit.
Dan langkah terakhir yang tak boleh dilupakan adalah
pengelolaan perubahan. Tahap ini terdiri dari resolusi konflik, promosi tata
nilai dan perilaku yang diharapkan, penguatan spirit yang mendukung perubahan,
serta perubahanparadigm.
Proses pembangunan dan pengelolaan Holding Company
dilakukan melalui serangkaian tahapan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah
pemahaman seputar definisi, karakteristik, serta faktor-faktor kunci penunjang
kesuksesan sebuah Holding Company.
b. Ciri –
Ciri organisasi Holding Company:
·
Memiliki induk perusahaan yaitu holding company itu sendiri; dan
Memiliki anak perusahaan, yaitu badan-badan usaha yang dikuasainya,
·
Menyerahkan pengelolaan bisnis yang dimilikinya pada manajemen yang
terpisah,
·
Membeli dan menguasai sebagian besar saham dari beberapa badan usaha
lain,
·
Mengendalikan semua jalannya proses usaha pada setiap badan usaha yang
telah dikuasai saham, dan
·
Kekayaan holding company diperoleh dari saham – saham dari masing –
masing badan usaha yang dikuasainya. Hal ini bisa saja terjadi karena ada suatu
perusahaan dalam kondisi yang baik secara finansial kemudian membeli
saham–saham dari perusahaan lain atau
terjadi pengambilalihan kekuasaan dan kekayaan dari suatu perusahaan ke Holding
Company (Perusahaan Induk). Perlu diingat bahwa Holding Company sendiri adalah
perusahaan induk yang memiliki saham pada beberapa anak perusahaan.
c.
Manajemen Operasi Holding Company:
Untuk menjadi holding company satu perusahaan harus
memiliki proporsi saham perusahaan lain yang cukup besar. Perusahaan lain yang
berada di bawah pengendalian holding company disebut dengan anak perusahaan
atau subsidiary company. Satu holding company dapat menguasai beberapa
perusahaan lain dalam industry yang berbeda. Sebagai contoh satu holding
company memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif,
real estate, kimia dan obat-obatan, perkebunan, dan pertanian.
d. Holding company memiliki tiga keuntungan
utama :
(1) Pengendalian dengan proporsi kepemilikan,
(2) Isolasi risiko, dan
(3) Pemisahan akuntansi dan hukum.
Pertama, melalui holding company satu perusahaan
dalam melakukan pengendalian perusahaan lain hanya dengan membeli 20, 40, atau
50 persen saham perusahaan lain. Pengendalian operasi ini dapat juga dilakukan
hanya dengan membeli katakanalah 25 persen saham perusahaan lain. Kedua, karena
berbagai operasi perusahaan dalam holding company terpisah secara hukum, maka
kewajiban satu unit anak perusahaan terpisah dengan anak perusahaan lainnya.
Dengan demikian kegagalan satu unit usaha dapat di tutup oleh keberhasilan
usaha lain. Namun demikian holding company mempunyai tanggung jawab terhadap
seluruh anak perusahaanya. Kelebihan ketiga adalah adanya pemisahan secara
hukum. Beberapa peraturan memudahkan perusahan yang sejenis untuk satu holding
company. Sebagai contoh perusahaan asuransi, bank dan lembaga keuangan lain
dimungkinkan untuk di bentuk satu holding company.
Selain itu setiap perusahaan dengan bentuk
organisasi niaga apapun banyak keunggulan serta kelemahan. Berikut adalah
beberapa keunggulan dan kelemahan Holding Company:
e.
Keunggulan
·
Pengendalian dengan kepemilikan sebagian. Melalui operasi holding
company, sebuah perusahaan dapat membeli 5%, 10%, atau 50% saham perusahaan
lain
·
Pemisahan Resiko. Karena berbagai perusahaan operasi (operating company)
dalam sistem holding companymerupakan badan hukum terpisah, maka kewajiban
dalam setiap unit terpisah dari setiap unit lainnya.
·
Dengan Holding Company, perusahaan daerah dapat diatur dengan sistem
yang seragam dan pengendalian terpusat yang berada di kantor perusahaan
Induk.karekteristik usaha masing-masing perusahaan anak, hal tersebut
menimbulkan adanya standar sistem pengendalian intern yang baik, komite audit
intern dapat dibentuk di perusahaan Induk.
·
Sistem yang sama tersebut sekaligus dapat dipakai sebagai tolak ukur
penilaian kinerja manajer perusahaan anak, sehingga dapat memacu adanya
persaingan yang sehat diantara anak perusahaan. Khususnya dalam pencapaian
laba, dan sebagai dasar promosi jabatan.
G.
Kelemahan
·
Pajak berganda parsial. Apabila holding company memiliki
sekurang-kurangnya 80% saham anak perusahaan yang mempunyai hak suara, maka
peraturan pajak Amerika Serikat memperbolehkan penyerahan surat pemberitahuan
pajak terkonsolidasi, yang berarti bahwa yang diterima perusahaan induk tidak
kena pajak. Akan tetapi, jika kepemilikan saham kurang dari 80%, maka surat
pemberitahuan pajak tidak dapat dikonsolidasikan. Perusahaan yang memiliki
lebih dari 20% tetapi kurang dari 80% dividen yang diterima, sedang perusahaan
yang memiliki kurang dari 20% hanya dapat mengurangkan 70% dari dividen yang
diterima.
·
Mudah dipaksa untuk melepas saham. Relatif mudah untuk menuntut
dilepaskannya anak perusahaan dari holding company apabila kepemilikan saham
itu ternyata melanggar Undang-undang antitrust. Namun, Jika keterpaduan operasi
sudah terjadi akan jauh lebih sulit untuk memisahkan kedua perusahaan tersebut
setelah bertahun-tahun menjalin hubungan, yang berarti bahwa kemungkinan
divestitur secara paksa akan diperkecil.
6. AKUSISI
A.
Pengertian Akusisi
Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh
perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk
menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh
pasar.
Kelebihan Akuisisi
Keuntungan-keuntungan akuisisi saham dan akuisisi
aset adalah sebagai berikut:
Akuisisi
Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang saham sehingga
jika pemegang saham tidak menyukai
tawaran Bidding firm, mereka dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada
pihak Bidding firm.
Dalam
Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan pemegang
saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga tidak
diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.
Karena tidak
memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan, akuisisi saham dapat
digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat (hostile
takeover).
Akuisisi
Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas suara
pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi
pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi (Harianto dan
Sudomo, 2001, p.643-644).
Kekurangan Akuisisi
Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut:
Jika
cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui pengambilalihan
tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan
menentukan paling sedikit dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi
agar akuisisi terjadi.
Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi
merger.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi kegiatan
Organisasi
a.Strategi.
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen
untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi
secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat.
tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan
signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk
menampung dan mendukung perubahan ini. Sebagian besar kerangka strategi dewasa
ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan
pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.
Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk
dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi minimalisasi biaya adalah strategi
yang menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk
inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga. Strategi imitasi
adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya
setelah viabilitasterbukti.
b.Ukuran
Organisasi.
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi
secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh,
organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung
memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta
aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak
bersifat linier.
c.Teknologi.
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input
menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk
mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau
jasa.
d.Lingkungan.
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau
kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja
organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan,
pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dansebagainya.
C. Contoh Organisasi Yang Berkembang
Dalam tulisan ini kami akan memberikan contoh perusahaan berkembang
yaitu Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM)
merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan
jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon
kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak
(fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan
dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan. Untuk
menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam
negeri maupun di tingkat global, kami bertekad melakukan transformasi secara
fundamental dan menyeluruh di seluruh lini bisnis yang mencakup transformasi
bisnis dan portofolio,transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi
organisasi dan sumber daya manusia sertatransformasi budaya. Pelaksanaan
transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya diversifikasi bisnis
TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis Legacy yang terkait dengan
telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak (Fixed), layanan telepon
seluler(Mobile), dan Multimedia (FMM), menjadi portofolio TIME
(Telecommunication, Information, Media and Edutainment). Konsistensi TELKOM
dalam berinovasi telah berhasil memposisikan Perusahaan sebagai salah satu
perusahaan yang berdaya saing tinggi danunggul dalam bisnis NewWave. Komitmen TELKOM untuk mendukung
mobilitas dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan
pelanggan ritel maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan
layanan serta produk yang kami tawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas
peningkatan di sisi jumlah pelanggan kami, yakni mencapai 120,5 juta pelanggan
per 31 Desember 2010, atau meningkat sebesar 14,6%. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 8,3 juta pelanggan merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak,
18,2 juta pelanggantelepon nirkabel tidak bergerak,dan 94,0 juta pelanggan
telepon seluler.
BAB 3
KESIMPULAN
Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan
individualnya masing - masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama
dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi).
Untuk Itu diperlukan beberapa tipe organisasi dalam pengembangan perusahaan
tersebut.
Dalam menjalankan Perusahaannya, Organisasi
yang berkembang tersebut menggunakan beberapa system untuk memajukan perusahaan
mereka. Sistem organisasi berkembang yang dikenal adalah : join venture,
holding company, dan go public.
Sistem organisasi yang berkembang tersebut
memiliki kekurangan dan kelebihannya masing – masing yang menjadi tolak ukur
setiap perusahaan memilih system pengerjaan perusahaannya sesuai dengan
bidangnya masing – masing sehingga kekurangan dan kelebihan tersebut bisa di
gunakan untuk memajukan kepentingan perusahaan itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar